Veronica Guerin. Seorang wartawan di harian Sunday Independent yang menulis tentang skandal gereja dan korupsi. Namun belakangan ini, dia lebih tertarik untuk menulis sindikat pengedar narkotika. Karena pada saat itu, perdagangan dan pengedaran serta pemakaian narkotika sedang marak terjadi di Irlandia. Sebagai seorang jurnalis, jiwanya merasa terpanggil untuk mengungkapkan siapa dalang di balik kriminalitas ini.
Untuk mencari fakta-fakta yang mendukung tulisannya, dia mengawali ini semua dengan datang ke suatu tempat yang sebagian penghuninya adalah pemakai narkoba. Bahkan di setiap jalanannya pun penuh dengan jarum suntik dan bekas-bekas bungkus narkoba. Namun, usaha Veronica ini sia-sia. Karena tidak ada satu orang pun yang mau membuka mulutnya. Tapi perjuangan Veronica tidak terhenti dengan hal tersebut. Justru dia semakin mencari tahu informasi yang dapat mengungkapkan masalah ini. Veronica berteman dengan salah satu penjahat yang tahu seluk beluk peredaran narkoba. John Traynor atau dikenal sebagai Coach, yaitu orang yang menjadi narasumber utama dalam tulisan yang dibuat oleh Veronica.
Veronica mencoba untuk mencari tahu keberadaan Martin Cahill yang diduga ikut bersekongkol dalam pengedaran narkoba ini kepada Coach. Namun, Coach menyarankan kepada Veronica untuk berhenti mencari Cahill. Veronica pun menjadi penasaran dan mendatangi rumah Cahill. Traynor mengetahui hal ini dan langsung menyampaikannya kepada Bosnya yaitu John Gilligan, yang mengatur perdagangan dan pengedaran narkoba agar tidak diketahui siapapun. Setelah Traynor mengatakan bahwa ada wartawan yang ingin mencari tahu tentang Cahill, Gilligan marah besar. Dia mengancam Traynor agar tetap tutup mulut. Jika Veronica sampai menyebut namanya (Gilligan) dalam media cetak, Traynor harus membayarnya dengan nyawa.
Pada malam harinya, Cahill ditemukan tewas tertembak oleh orang yang berkendara motor. Namun, media tidak tahu Cahill terbunuh oleh siapa. Veronica pun hadir dalam pemakaman Cahill bersama teman wartawannya. Saat itulah, Veronica mendapat telepon dari Traynor. Traynor mengatakan bahwa Gerry Hutch yang telah membunuh Cahill. Padahal yang telah membunuh Cahlil adalah orang suruhannya Gilligan. Veronica pun percaya begitu saja dengan omongan Traynor yang sengaja membohonginya, karena Traynor telah diancam oleh Gilligan. Dia langsung menemui Hutch. Namun Hutch tidak mengakuinya dan menjelaskan bahwa saat Cahill meninggal, dirinya sedang berada di luar negeri. Tapi Veronica tetap yakin bahwa Hutch yang telah membunuh Cahill. Keyakinan Veronica ini didukung dengan beberapa fakta mengenai Cahill yang bangkrut sebelum meninggal. Dia sangat yakin ada sekelompok pengedar narkoba yang lain di Irlandia, yaitu Hutch.
Keluarga Veronica sudah melarang untuk tidak menulis tentang para pengedar narkoba, karena semenjak dia menulis kasus ini sudah terjadi terror. Namun Veronica bersikukuh untuk terus melanjutkannya, karena sudah telanjur masuk terlalu dalam ke masalah ini.
Sampai pada akhirnya, Veronica menemui temen detektifnya yang bernama Chris. Veronica berusaha untuk mencari fakta uang panas yang dimiliki oleh Hutch. Namun, Chris berkata bahwa yang memiliki uang panas tidak hanya Hutch saja. Kemudian Chris menunjukan foto Gilligan dengan Traynor yang berada di Amsterdam. Veronica segera mencari Traynor dan bertanya soal Gilligan. Tentu saja Traynor tidak memberi tahu. Setelah itu, Traynor menelpon Gilligan dan mengatakan bahwa Veronica berusaha untuk mencari fakta tentangnya. Gilligan kembali marah besar.
Pada perayaan natal, Veronica yang sedang bersiap-siap menyusul keluarganya ke pesta natal, tiba-tiba ada terdengar suara ketukan pintu belakang. Ketika membukanya, seseorang yang memakai helm dan berpakaian hitam itu menembaknya ke arah kepala Veronica namun meleset dan peluru itu menembus paha Veronica. Sesampainya di rumah sakit, Veronica semakin yakin bahwa yang melakukan ini semua adalah Hutch. Tapi jelas-jelas yang melakukan itu semua adalah Gilligan.
Setelah kejadian ini, kemanapun Veronica pergi selalu dibuntuti polisi. Meskipun kakinya masih terlihat sakit, Veronica terus berjuang dengan menemui kediaman Hutch. Namun lagi-lagi, Hutch tidak mengakuinya. Akhinya beberapa hari kemudian, Veronica mendatangi kantor pajak. Disitulah, Veronica menemukan sertifikat pajak milik Gilligan yang sedikit mempertanyakan darimana Gilligan bisa memperoleh kekayaannya. Veronica pun memutuskan untuk menemui rumah Gilligan. Namun belum sempat bicara banyak, Veronica sudah dipukul habis-habisan dan Giligan menyuruhnya untuk pulang.
Veronica pulang ke rumah Ibunya dan ditemui banyak media di kantornya. Pada malam harinya, Gilligan menelpon kepada Veronica dan mengancam akan menculik anaknya. Veronica terlihat shock. Keesokan paginya, Veronica menemui Traynor. Traynor menyarankan agar Veronica mengalah saja. Tapi, sosok wanita yang sering bersama Traynor dengan tiba-tiba berkata bahwa yang telah melakukan percobaan pembunuhan kepadanya adalah Traynor. Setelah mendengarkan perkataan itu, Veronica pergi meninggalkan Traynor dan melaporkan Giligan atas penganiayaan ke polisi. Namun pada saat itu, sidang antara Veronica dan Gilligan ditunda.
Traynor pun menemui Veronica dan mencoba merayunya untuk menerima tawaran Gilligan. Tapi Veronica tetap pada pendirianya. Karena kecewa terhadap keputusan Veronica, Traynor pun menelpon Gilligan bahwa Veronica akan menjalankan sidang tilangnya di jalan Naas.
Singkat cerita, Veronica menang dalam sidang dan dapat kembali ke jalanan dengan mobil merahnya. Namun, pembunuh bayaran Gilligan sudah bersiap-siap dan menunggu mobil Veronica lewat di hadapannya. Veronica terhenti di lampu merah. Tiba-tiba pembunuh bayaran itu memecahkan jendela mobil Veronica dan langsung mengarahkan pistol ke badan Veronica. Semua peluru habis ditembakan ke Veronica dan dia tidak bisa tertolong lagi sampai pada akhirnya tewas di mobil merahnya.
Dunia kewartawanan berduka, seluruh masyarakat Irlandia pun ikut mengantarkan jenazah Veronica ke tempat peristirahatan terakhirnya. Sepeninggal kematian Veronica, Gilligan dan orang-orang yang membunuh Veronica dipenjara dan seluruh asset Gilligan disita. Traynor kabur entah kemana, namun seluruh asset miliknya ikut disita. Semenjak itu pula, pemerintahan Irlandia mengubah Undang-undang tentang pajak. Kaus kriminalitas di Irlandia pun menurun. Kematian seorang jurnalis yang cerdas dan terkenal itu membawa perubahan sosial di negaranya.
Masuk ke dalam dunia jurnalistik itu bukanlah hal yang sangat mudah. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ketika kita sudah memasuki dunia ini, bukan hanya sekedar bermodalkan pengetahuan dan wawasan yang luas saja. Namun kita juga perlu memiliki niat, mental dan keadaan fisik yang sangat kuat. Jika tidak, begitu kita lengah sedikit, orang lain akan menerobosnya dari belakang. Dunia jurnalistik adalah dunia yang penuh tekanan bathin yang kuat (menurut saya). Hanya orang-orang hebat sajalah yang mampu bertahan. Saya sangat kagum kepada seluruh jurnalis di dunia. Mereka mampu memberikan informasi apa saja yang kita mau, kapanpun dan dimanapun kita berada. Keputusan untuk mengambil profesi sebagai wartawan merupakan panggilan jiwa dari orang itu sendiri. Keptusan itu sangat berat karena profesi ini bukanlah profesi yang sembarangan. Dibutuhkan orang yang sangat teliti dan tidak ceroboh dalam manghadapi segala sesuatunya. Salah menyebut nama orang atau menulisnya, kita bisa dituntut dengan pasal pencemaran nama baik. Begitu besar tantangan, rintangan yang harus dihadapi. Lidah tidak bertulang. Seorang jurnalispun harus hati-hati dalam berkata.
Bagi semua jurnalis di dunia, mungkin profesi ini adalah tantangan baru dalam hidup mereka. Profesi yang penuh dengan perjuangan dan resiko yang sangat tinggi. Deadline yang padat, membuat waktu bersama orang-orang terdekat kita menjadi terabaikan. Tapi, jika keluarga dan kerabat dekat lainnya sangat mengerti akan profesi ini, tentu saja tidak akan jadi masalah. Maka dari itu, keputusan untuk memasuki dunia jurnalis itu harus benar-benar yakin dari dalam hati dan jiwa serta mendapat dukungan dari semua kerabat terdekat kita.
Tapi menurut saya, dengan menjadi seorang jurnalis akan mendapatkan beberapa kelebihan. Kelebihannya, yaitu mempunyai banyak teman. Teman disini tidak hanya dari kalangan jurnalis saja, namun juga bisa dari kalangan selebriti, tokoh politik, atlet, dan lain sebagainya. Selain teman juga, tentunya kita akan mendapatkan wawasan yang sangat luas. Tidak ketinggalan jaman. Artinya, selalu update semua perkembangan informasi. Karena yang lebih tahu adalah para jurnalis terlebih dahulu. Kecuali, kalau orang itu adalah saksi mata suatu peristiwa.
Jadi kesimpulannya, keputusan untuk memasuki dunia jurnalistik tidaklah mudah. Karena dunia ini mempunyai resiko dan tanggung jawab yang tinggi. Tekanan dan tekanan akan membuat diri kita stress jika kita tidak memiliki mental dan fisik yang kuat. Dorongan orang tua dan kerabat-kerabat terdekat sangat membantu untuk menyemangati para jurnalis ini. Dunia jurnalistik, dunia yang penuh dengan kehati-hatian. Sekali saja bertindak ceroboh, maka kita akan kena batunya.
terimakasih infonya, salam kenal :)
BalasHapus