Jumat, 28 Desember 2012

Social Exchange Theory


1.        Teori Social Exchange
Teori social exchange adalah sebuah teori yang mengemukakan bahwa kontribusi seseorang dalam suatu hubungan, di mana hubungan tersebut dapat mempengaruhi kontribusi orang lain. Tokoh dari teori ini adalah Thibault dan Kelley. Mereka mengemukakan bahwa orang mengevaluasi hubungannya dengan orang lain dengan mempertimbangkan konsekuensinya, khususnya terhadap ganjaran yang diperoleh dan upaya yang telah dilakukan, orang akan memutuskan untuk tetap tinggal dalam hubungan tersebut atau pergi meninggalkannya. Di dalam teori ini terdapat istilah Comparison Levels yaitu, ukuran bagi keseimbangan pertukaran antara untung dan rugi dalam hubungan dengan orang lain. Teori ini sama halnya dengan transaksi dalam berdagang, di mana ada untung dan rugi.

2.        Asumsi Dasar Teori Social Exchange
Asumsi dasar teori ini adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya. “Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini”.

a.       Ganjaran
Setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran bisa berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai-nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan orang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lainnya.

b.      Biaya
Biaya adalah akibat yang dinilai negative yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri serta kondisi-kondisi dapat lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biayapun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.

c.       Hasil atau Laba
Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Jika seseorang dalam suatu hubungan tidak mendapatkan keuntungan maka ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba.

d.      Tingkat Perbandingan
Tingkat perbandingan ini menunjukan ukuran baku yang dipakai sebagai kriteriam dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatife hubungan lain yang terbuka baginya.
Asumsi tentang perhitungan antara ganjaran dan upaya (untung-rugi) tidak berarti bahwa orang selalu berusaha untuk saling mengeksploitasi, tetapi bahwa orang lebih memilih lingkungan dan hubungan yang dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diinginkannya. Tentunya kepentingan masing-masing orang akan dapat dipertemukan untuk dapat saling memuaskan daripada mengarah kepada hubungan yang eksploitatif. Hubungan yang ideal akan terjadi bila kedua belah pihak dapat saling memberikan keuntungan sehingga hubungan tersebut menajdi sumber yang dapat diandalkan bagi kepuasan kedua belah pihak.
           
            Contoh :
            Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti mengenal hubungan pertemanan atau juga persahabatan. Ini juga merupakan salah satu contoh dari hubungan antar pribadi. Apabila hubungan ini mengacun pada teori perspektif pertukaran (social exchange) ada dua kemungkinan yang dapat diprediksi yaitu melanjutkan hubungan tersebut atau menghentikan atau memutuskan hubungan tersebut. Dikatakan A dan B menjalin hubungan persahabatan. Jika A memberikan ganjaran yang positif maka hubungan mereka akan berlanjut. Ganjaran tersebut misalnya sering membantu dalam mengerjakan tugas. Selalu memberikan dukungan kepada si B agar dia tidak mudah berputus asa. Memberikan solusi ketika si B curhat atau sedang terkena masalah dengn pacarnya dan ganjaran positif yang lainnya.
            Akan tetapi, jika A memberikan sebuah kerugian terhadap si B maka kemungkinan besar mereka akan memutuskan tali persahabatan tersebut menjadi berada di dalam tahap saling mengenal saja, atau bahkan tidak mengenal sama sekali. Kerugian tersebut misalnya si A atupun si B sering kali saling menyalahkan apabila ada masalah yang menyangkut dengan keduanya. Si A suka menyuruh si B untuk melakukan yang hal yang tidak diinginkan oleh si B sehingga terjadi paksaan dan kerugian-kerugian yang lainnya. Jika teori ini diterapkan pada hubungan rekan kerja, hal yang sama juga berlaku pada hubungan ini.

Daftar Referensi :
Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: PT Citra Ditya Bakti.
Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Konsep Diri


1.      Pengertian Konsep Diri
Pengertian konsep diri menurut beberapa ahli diantaranya
·        Jalaluddin Rakhmat
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita sendiri baik bersifat psikologi, sosial maupun fisis.
·        Deddy Mulyana
Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada diri individu. (Mulyana, 2007:7).
            Jadi, konsep diri adalah suatu pandangan terhadap diri kita sendiri atau yang sering disebut “Aku” baik itu dilihat dari perilaku ataupun psikis. Konsep diri dapat kita peroleh dari individu masing-masing ataupun informasi dari orang lain. Pandangan fisik dapat dilihat “Apakah penampilan saya menarik?”. Pandangan psikis, “Bagaimana perilaku dan watak saya?”. Pandangan sosial, “Bagaimana perilaku orang terhadap saya, apakah mereka menghargai saya atau tidak?”.
2.      Proses Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri akan terbentuk dari sejak awal kita dilahirkan. Dari kecil kita sudah belajar untuk mempercayai diri dan mengenal orang lain. Misalnya pada saat belajar berjalan, seorang bayi akan tumbuh rasa percaya dirinya untuk mengahadapi tantangan tersebut.
Berikut perkembangan dari konsep diri
·        0-1 tahun
Individu tersebut akan  mulai belajar mempercayai dirinya sendiri dan mengenali orang lain. Orang yang akan pertama mereka kenali adalah orang yang paing dekat dengan mereka, misalnya orang tua mereka dan saudaranya.

·        1-3 tahun
Sejalan dengan pertumbuhan fisik, individu tersebut mempunyai kontrol terhadap beberapa bahasa yang diajarinya. Mulai menyukai dirinya sendiri.

·        3-6 tahun
Pada usia ini, individu tersebut sudah dapat membedakan gender. Bertindak inisiatif dan lebih meningkatkan kewaspadaan diri sendiri. Bahasa yang diucapkan pun sudah memounyai kosa kata yang meningkat dari sebelumnya.

·        6-12 tahun
Dalam tahap ini, individu tersebut sudah dapat mengatur dirinya sendiri. Selain itu juga dapat berinteraksi dengan teman sebayanya. Mempunyai keterampilan baru atau hobi baru serta menyadari keterbatasan dan kekuatan yang dimilikinya.

·        12-20 tahun
Pada usia remaja dewasa, individu tersebut mampu menerima perubahan bentuk fisiknya. Mulai mempunyai tujuan hidup atau cita-cita. Dapat merasakan hal positif tentang dirinya serta muali tertarik dengan lawan jenisnya.

·        Pertengahan 20 tahun – pertengahan 40 tahun
Pada usia dewasa, individu tersebut mulai mempunyai hubungan intim dan tetap. Misalnya hubungan suami istri, teman dekat ataupun sahabat. Mempunyai perasaan yang stabil dan dapat mengontrol emosi diri individu tersebut.

·        Akhir usia 60 tahun
Pada akhir usia ini, individu sudah dapat memaknai arti dari kehidupan dan merasakan hal postif yang tetap pada dirinya. Selain itu, individu tersebut memberikan legalitas bagi generasi selanjutnya.
            Dalam perkembangannya konsep diri juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya atau yang lebih dikenal dengan significant other. Significant other adalah orang yang terpenting atau dekat dengan individu. Significant other yang paling berpengaruh adalah keluarga. Sinificant others tidak hanya orang terdekatnya namun juga meliputi semua orang yang mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilakunya.
3.      Fungsi Konsep Diri
Fungsi konsep diri bagi diri individu menurut Felker D. (1974)  adalah sebagai berikut
a.       Konsep diri sebagai pemeliharaan konsistensi internal
Maksudnya adalah dengan konsep diri kita dapat menjaga konsistensi kita dalam menjalani kehidupan. Konsistensi internal dapat mengukur sejauh mana kita telah memahami diri kita sendiri.

b.      Konsep diri sebagai interpretasi dari pengalaman
Pengalaman yang sudah berlalu dapat dijadikan pelajaran untuk masa yang akan datang akan tidak terjadi kembali. Pengalaman tersebut diinterpretasi atau dimaknai oleh diri kita sendiri sebagai bahan perenungan atau intropeksi diri.

c.       Konsep diri sebagai sutu kumpulan harapan-harapan
Melalui konsep diri, kita dapat menumbuhkan harapan-harapan yang ingin dicapai dengan melihat sejauh mana kita telah berjuang dan mengukur pemahaman diri kita atau semacam prediksi untuk dapat mencapai harapan tersebut.


4.      Hubungan Konsep Diri dengan KAP
Di dalam setiap proses komunikasi antar pribadi, konsep diri adalah salah satu faktor yang mempengaruhinya, karena setiap tingah laku yang dibuat akan sesuai dengan konsep diri orang tersebut. Dalam efektivitas komunikasi anatar pribadi, kita perlu menegtahui intormasi tentang diri kita sendiri. Salah satunya adalah membuka diri. Dengan membuka diri, maka konsep diri kita akan lebih terlihat. Namun biasanya, kita membuka diri kita hanya pada orang-orang yang lebih dekat dengan kita terdahulu daripada orang yang baru mengenal diri kita.
            Konsep diri yang negatif akan menimbulkan kepercayaan diri yang kurang atas kemampuan yang dimiliki diri sendiri. Sehingga ketika dia berkomunikasi, orang cenderung menganggapnya kurang kredibel atau pesannya tidak relevan dengan apa yang akan dikerjakannya. Konsep diri juga mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa Anda bersedia membuka diri, bagaimana kita mempersepsi pesan itu, dan apa yang kita ingat (Anita Taylor, 1977: 112).

·        Zakiyah, Ns. 2009. KONSEP DIRI (powerpoint).
http://artcell.byethost6.com/art/buat07/mhn1/(no%20UTS)KONSEP%20DIRI.ppt
diakses pada pukul 20.00 WIB Senin, 26 November 2012.
·        Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
·        Miyato. 2012. Konsep Diri (Fungsi Konsep Diri).
http://miyato007.blogspot.com/2012/02/konsep-diri.html
diakses pada pukul 20.31 WIB Senin, 26 November 2012.

Resensi Buku : Komunikasi Interpersonal



  1.  Judul Buku                   : Komunikasi Interpersonal
  2.  Nama Pengarang          : Suranto Aw
  3.  Tahun Terbit                 : 2011 
  4.  Nama Penerbit             : Graha Ilmu
  5.  Cetakan                       : Pertama
  6.  Cover Depan                : Nama penulis, penerbit, dan judul buku  
  7.  Cover Belakang            : Tentang penulis, pengantar isi buku, penerbit, dan barcode buku 
  8.  Ukuran Buku                : 23 cm x 16 cm
  9.  Harga Buku                  : Rp.44.800,-
  10.  Jumlah Halaman            : 174 halaman
  11.  Tebal Buku                   : 184 halaman

Salah satu aktivitas yang menonjol dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi interpersonal. Bentuknya bermacam-macam, misalnya sekedar bertegur sapa, bertukar pikiran, diskusi, koordinasi, lobi, negosiasi, konseli, wawancara, debat,dan sebagainya. Oleh karena komunikasi interpersonal merupakan aktivitas yang dominan, maka sudah saatnya kita memahami lebih cermat prinsip dan teori yang relevan, sehingga kita memiliki kecakapan komunikasi yang lebih baik, dalam suasana hubungan interpersonal yang kondusif dan harmonis.
Dalam menjalin hubungan interpersonal, kita perlu memperhatikan beberapa hal yang mendukung proses komunikasi interpersonal.
Pada dasarnya setiap orang memerlukan komunikasi interpersonal sebagai alat bantu untuk menjalin kerjasama dengan orang lain dalam bidang apapun. Keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kecermatan seseorang dalam mempersepsi stimuli inderawi. Oleh karena itu, persepsi merupakan inti dari komunikasi. Persepsi interpersonal adalah pesan yang berupa verbal maupun non verbal yang disampaikan oleh lawan bicara. Intinya, komunikasi interpersonal akan menimbulkan dampak pada persepsi kedua belah pihak. Selain itu, komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikannya.
Salah satu hal yang harus ada di dalam komunikasi interpersonal adalah kecakapan dari kedua belah pihak. Kecakapan komunikasi interpersonal bukan hanya keterampilan berbicara. Namun, banyak kecakapan lain yang harus diperhatikan, misalnya, keterampilan sopan santun, kecakapan bertanya, memiliki empati, dan kecakapan yang lainnya. Komunikasi interpersonal juga dapat mempengaruhi perubahan sikap seseorang. Dalam perubahan sikap ini, komunikasi interpersonal berperan sebagai pengalaman agar kejadian tersebut tidak terulang untuk kedua kalinya. Di samping itu, kredibilitas komunikator juga dapat berpengaruh besar dalam perubahan sikap seseorang. Misalnya dari pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat memotivasi seseorang untuk melakukan perubahan sikapnya.
Komunikasi interpersonal harus dilandasi dengan etika yang baik dari kedua belah pihak. Hal ini sangat penting untuk membentuk hubungan dengan orang lain sehingga komunikasi interpersonal dapat berjalan dengan baik. Ini juga berlaku untuk komunikasi interpersonal yang dilakukan melalui media. Presentasi diri saat melakukan komunikasi interpersonal juga harus diperhatikan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa diri kita memiliki nilai plus di mata orang lain. Salah satunya dengan cara berpenampilan menarik. Standar presentasi diri juga dilihat dari kepribadian seseorang.
Buku ini mengemukakan bahwa dalam komunikasi interpersonal, memerlukan kecakapan dan etika dari kedua belah pihak yang menjalin hubungan kerjasama agar sistem yang ada di dalam hubungan tersebut dapat berjalan dengan efektif. Sehingga seseorang yang memiliki hubungan interpersonal dapat  memelihara keharmonisan hubungannya.
Isi dari buku ini sudah mewakili seluruh komponen yang ada dalam komunikasi kelempok. Sayang, bahasannya yang terlalu luas di setiap BAB sehingga seringkali tidak ada kaitannya dengan komunikasi interpersonal itu sendiri. Masih ada kata-kata yang salah dalam pengetikannya. Gambar yang ada pada buku tidak berwarna. Link yang dicantumkan sebagai sumber gambar tidak sesuai karena tidak bisa diakses.
Tapi berbeda dengan buku komunikasi yang lainnya, Suranto sebagai pengarang memberikan beberapa kelebihannya, yaitu kata-katanya mudah dimengerti karena pemilihan kata yang tidak terlalu kaku sehingga membuat pembaca tidak cepat lelah dalam membaca buku ini. Buku ini juga memberikan contoh-contoh yang sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian buku ini juga dilengkapi dengan uji pengetahuan diakhir pembahasannya sehingga pengetahuan pembaca dapat terasah. 

Pesona Lembah Putri yang Terabaikan



Mendaki gunung, lewati lembah… Sungai mengalir indah ke samudra…” Begitulah sebaris lirik lagu dari film kartun Ninja Hatori. Begitu pula perjalanan yang akan Anda lewati bila Anda hendak pergi berlibur ke Pantai Pangandaran.
Sekarang ini, siapa sih yang tidak tahu pantai Pangandaran? Bahkan sebagian orang menjadikan pantai Pangandaran sebagai alternatif liburan setiap tahunnya. Apakah Anda sadar, ada satu wisata alam yang tidak dikenal banyak orang? Mungkin tanpa disadari, Anda sendiri sering melewatinya ketika hendak pergi ke Pangandaran. Tidak jauh dari Pangandaran, ada satu objek wisata alam yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi yaitu Lembah Puteri.
Saat itu, saya hendak mengunjungi Lembah Puteri dengan alasan belum pernah berlibur ke objek wisata tersebut. Bersama teman saya, dengan mengendarai sepeda motor, saya pergi ke tempat objek wisata tersebut yang jaraknya kurang lebih 5 kilometer dari Pangandaran.
Jika Anda termasuk orang yang berdomisili di Bandung, maka cukup dengan Rp.40.000,- Anda akan menikmati perjalanan menuju objek wisata tersebut dengan bus AC jurusan Bandung – Pangandaran.
Sesampainya disana, gerbang masih tertutup. Namun, saya dapat masuk melalui jalan kecil dari sela-sela gerbang tersebut Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp.5000,- untuk tiket masuk ke dalam objek wisata tersebut. Saat ini objek wisata tersebut sudah jarang dikunjungi sehingga terkadang tidak ada petugas yang menjaga pintu masuk.
Di sepanjang perjalanan menuju pantai Lembah Puteri, Anda akan disuguhi dengan pemandangan dari pohon-pohon yang menyerupai pohon cemara. Jalannya luas, mobilpun dapat masuk ke dalam. Tapi Anda harus sedikit berhati-hati karena jalanannya berbelok-belok dan sedikit menanjak. Anda pun disarankan tidak berjalan kaki untuk sampai ke pantainya karena jarak yang cukup jauh. Seperti halnya Pangandaran, Lembah Puteri pun mempunyai pantai yang tak kalah indah. Namun, pantai disana lebih sepi dan tidak ada orang berenang. Objek wisata Lembah Puteri ini terletak di bagian timur sebelum pantai Pangandaran. Tepatnya di desa Ciputrapinggan, kecamatan Kalipucang, Pangandaran.
Terlihat pantai Pangandaran dari atas bukit Lembah Putri

Pantai Lembah Puteri merupakan pantai yang masih alami dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Dalam perjalanan menuju pantainya, Anda akan menemukan sejumlah anak tangga yang akan mengarahkan Anda ke sebuah pendopo di atas bukit. Dari atas pendopo tersebut, Anda akan melihat berbagai pemandangan indah seperti pantai Pangandaran, perkebunan jati dan pulau Nusakambangan.
Pendopo tersebut didirikan dari tumpukan batu-batu alam yang tersusun rapi. Luas pendopo tersebut sekitar 100 m2. Atapnya dibuat datar sehingga Anda dapat merasakan pemandangan yang lebih menarik dari atap pendopo tersebut.
Dari atap pendopo tersebut, Anda dapat melihat lebih jelas lagi hamparan laut lepas yang biru. Semilir angin pantai yang menyejukkan jiwa. Ribuan nyiur di pinggir pantai melambai mengikuti arah angin. Deburan-deburan ombak yang bergemuruh serta suasana alam yang dapat membuat hati Anda tenang. Mata Anda pun akan merasa lebih fresh dengan menikmati ciptaan Tuhan yang begitu indah. 
Pemandangan yang terlihat dari dalam pendopo

Namun dibalik semua keindahan yang dimiliki pantai Lembah Puteri tersebut, ada satu sisi yang membuat objek wisata ini tidak lagi dikunjungi oleh para wisatawan asing maupun domestik. Dari segi fasilitas, para pengelola objek wisata ini kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Sampah berserakan di setiap sudut pendopo. Mungkin ini diakibatkan juga karena kurangnya tempat sampah yang disediakan oleh pihak pengelola objek wisata.
Selain itu juga, objek wisata ini tidak menyediakan penginapan. Sehingga para wisatawan tidak bisa merasakan keindahan panorama pantai Lembah Puteri lebih lama lagi. Jika Anda memaksakan, maka Anda bisa mendirikan tenda di sisi pantai untuk menikmati pemandangan sepuasnya.
Anak tangga menuju pendopo yang berada di atas bukit

Apakah disana ada penjual souvenir? Tentunya tidak ada, karena sekarang objek wisata ini sudah jarang dikunjungi lagi sehingga hanya para warga sekitar yang beraktivitas di dalam objek wisata tersebut.
Seharusnya para pengelola lebih mengoptimalkan lagi objek wisata yang sudah mempunyai potensi luar biasa ini. Sehingga objek wisata ini dapat beroperasi seperti semula. Untuk mendukung kegiatan tersebut, jangan lupa Anda mampir terlebih dahulu ke objek wisata ini sebelum Anda menuju wisata pantai Pangandaran. Dijamin Anda tidak akan menyesal dengan panorama yang Anda nikmati di atas bukit.

Thank You My Scholarship


Awal semester 6 di jenjang SMA adalah masa yang paling menegangkan untuk seluruh kelas 12. Semua siswa akan mengikuti Ujian Nasional (UN). Setelah UN, mau dibawa kemana kehidupan kami ini? Mungkin beberapa diantara teman saya memilih untuk membantu orang tua dengan bekerja ke luar kota dan sebagian ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Saya termasuk ke dalam orang-orang yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Pada saat itu, banyak sekali perguruan tinggi negeri dan swasta yang menawarkan layanan pendidikan kepada siswa-siswa yang masih galau untuk memilih perguruan tinggi mana yang akan dituju. Cara untuk masuk ke perguruan tingginya pun sangat beragam. Dari mulai jalur SNMPTN sampai dengan Ujian Mandiri yang dilaksanakan oleh universitas yang bersangkutan.
Kebetulan guru saya menawarkan piihan untuk mengikuti jalur SNMPTN Undangan. Saya pun ikut. Sayangnya saya tidak bisa mendaftar sebagai calon penerima beasiswa bidik misi saat itu. Namun itu semua tidak mengurungkan niat saya untuk mendaftar ke universitas yang saya tuju yaitu, UNPAD. Piilhan pertama saya adalah Ilmu Komunikasi dengan harapan saya bisa bekerja di perusahaan Televisi di Indonesia. Menunggu pengumuman selama berbulan-bulan itu sangat menegangkan. Sampai pada akhirnya Ayah saya jatuh sakit. Harapan untuk melanjutkan pendidikan pun hampir tidak ada karena tabungan kuliah saya dikuras habis untuk biaya pengobatan Ayah saya yang sakit.
Pengumuman hasil SNMPTN Undangan pun dibuka. Alhamdulillah, saya masuk ke prodi yang saya inginkan. Lima hari setelah kelulusan di SMA, pihak UNPAD mengundang orang tua saya untuk Open House dan membicarakan mengenai registrasi ke depannya. Disitu saya berpikir, bagaimana saya bisa bayar uang kuliah saya sedangkan kondisi keuangan keluarga sedang menurun drastis. Ayah saya memutuskan untuk menjual semua emas milik Ibu saya dan sebagian lagi meminjam kepada tetangga. Keadaan yang begitu sangat prihatin.
Tetapi saya tidak diam saja. Saya melihat laman website UNPAD yang meenawarkan begitu banyak beasiswa. Salah satu diantaranya adalah beasiswa Bidik Misi gelombang dua yang diselenggarakan oleh DIKTI. Tanpa basa-basi saya langsung melengkapi persyaratan untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Setelah satu bulan untuk memverifikasi data, akhirnya persyaratan yang saya ajukan tembus dan saya mendapatkan beasiswa tersebut.
Alhamdulillah, kedua orang tua saya sangat senang mendengarnya. Dengan kesenangan itu, Ayah saya termotivasi untuk segera sembuh. Sedikit demi sedikit hutang Ayah saya terlunasi dan penyakit diabetes Ayah saya terobati. Saya pun bisa membeli kamera sendiri untuk menunjang hobi saya tanpa meminta kepada orang tua saya dengan harapan saya mampu bekerja/magang di beberapa tempat usaha yang bergerak di bidang fotografi. Perjalanan saya masih panjang dan masih banyak ekspektasi yang harus saya raih tanpa membebani orang tua.