Pikiran dan bahasa adalah tempat
terjadinya peristiwa realitas. Manusia tidak dapat berpikir jika tidak ada
bahasa. Realitas adalah awal mula manusia untuk berpikir. Jadi pada dasarnya
berpikir adalah tanggapan dari realitas. Kegiatan berpikir adalah jawaban atas
realitas yang mencari ungkapan untuk dijadikan bahasa, dan selanjutnya dapat
dikomunikasikan.
Tiada
pikiran dan bahasa tanpa realitas, tiada realitas tanpa pikiran dan bahasa.
Maksudnya pikiran dan bahsa tidak akan terbentuk tanpa manusia melihat realitas
yang ada. Karena pikiran dan bahasa adalah tanggapan atas realitas yang
dijalani. Sebaliknya, tiada realitas tanpa pikiran dan bahasa. Maksudnya adalah
realitas tidak akan ada jika manusia tidak berpikir terlebih dahulu. Misalnya,
saya akan pergi ke Jakarta. Itu merupakan sebuah pemikiran dan realitas baru
akan terjadi setalah proses berpikir tersebut.
Referensi:
Poespoprodjo. 1985. Logika Scientifika. Bandung: Remadja
Karya CV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan saran Anda sangat berarti.. :)